Keterampilan Lunak di Era AI: Mengapa Keterampilan Ini Lebih Penting Dari Sebelumnya

Keterampilan lunak menjadi lebih penting dari sebelumnya dalam lanskap yang berubah dengan cepat saat ini, di mana kecerdasan buatan (AI) semakin terintegrasi ke dalam berbagai aspek kehidupan kita. Ketika kita melihat semakin besarnya ketergantungan pada teknologi bertenaga AI untuk menyederhanakan proses dan mengoptimalkan efisiensi, sentuhan manusia, yang diwujudkan dalam soft skill, menjadi semakin berharga. 

Hari ini kita akan menyelami peran penting soft skill dalam menavigasi kompleksitas era AI dan mengungkap mengapa soft skill lebih penting dalam membentuk kesuksesan pribadi dan profesional kita.

Soft Skill di era AI

Apa Itu Soft Skill: Mengetahui Dasar-Dasarnya

Mari kita mulai dengan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang keterampilan atau kemampuan apa yang dipertimbangkan keterampilan lunak. Secara umum, soft skill adalah seperangkat atribut pribadi, keterampilan interpersonal, dan kemampuan komunikasi. Ini memungkinkan individu untuk berinteraksi secara efektif dan harmonis dengan orang lain dalam berbagai lingkungan profesional dan sosial. Keterampilan ini tidak terbatas pada keterampilan percakapan dasar saja. 

Tidak seperti keterampilan teknis atau hard skill, yang bersifat spesifik pekerjaan dan dapat diajarkan melalui pelatihan dan pendidikan, soft skill bersifat spesifik lebih sulit untuk diukur. Ini biasanya berkembang seiring waktu melalui latihan, pengalaman, dan kesadaran diri. Mereka sangat dihargai oleh pemberi kerja karena berkontribusi terhadap keberhasilan individu dan tim serta efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Itu soft skill paling populer yang dicari pada karyawan antara lain:

  • Komunikasi
  • Kerja tim
  • Kemampuan beradaptasi
  • Penyelesaian masalah
  • Kepemimpinan
  • Kecerdasan emosional
  • Kreativitas
  • Resolusi konflik
  • Jaringan, dll.

Sebuah contoh akan membantu Anda memahami dan membedakan antara soft skill dan keterampilan teknis. Misalnya, komunikasi merupakan soft skill yang melibatkan kemampuan menyampaikan informasi secara efektif, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan berinteraksi dengan orang lain secara aktif. Penting untuk berkolaborasi dengan anggota tim, mempresentasikan ide, dan memahami kebutuhan pengguna.

Di sisi lain, pemrograman adalah keterampilan teknis yang melibatkan kemahiran dalam menulis kode, memahami algoritma, dan memecahkan masalah teknis. Ini penting untuk peran dalam pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan manajemen infrastruktur TI. 

Jika Anda dapat menggabungkan soft skill dan hard skill dalam proporsi yang tepat, bisnis, proyek, atau komunikasi interpersonal akan berkembang.

Mengapa Anda Masih Perlu Mengembangkan Soft Skill di Era AI

Di zaman AI sekarang ini, ketika segala sesuatunya dikelola oleh AI, wajar jika kita bertanya-tanya apakah kita harus mengembangkan soft skill atau tidak. Hari ini, kita akan melihat mengapa kita masih perlu memelihara dan mengejarnya.

  • Pekerjaan di bidang seperti perawatan kesehatan, konseling, pendidikan, dan perhotelan menuntut soft skill. Hal ini diperlukan untuk membangun hubungan baik, memahami nuansa emosi manusia, dan memberikan pengalaman terpersonalisasi yang tidak dapat ditiru oleh AI.
  • Kolaborasi dan kerja tim yang efektif sering kali mengandalkan soft skill seperti komunikasi, mendengarkan secara aktif, dan resolusi konflik. Meskipun AI dapat meningkatkan produktivitas dengan menyederhanakan alur kerja dan memberikan wawasan berbasis data, AI tidak dapat menggantikan energi dan kreativitas yang muncul dari interaksi manusia. 
  • Keterampilan lunak (soft skill) seperti berpikir kritis, kreativitas, dan intuisi sangat penting untuk pengambilan keputusan yang kompleks dan skenario pemecahan masalah di mana tidak ada solusi yang bisa diterapkan untuk semua orang. Seperti memimpin tim. Manusia memiliki kemampuan untuk mengevaluasi berbagai faktor, mempertimbangkan implikasi etis, dan membuat penilaian dalam situasi yang ambigu. 
  • Dalam peran yang berhubungan dengan pelanggan, soft skill memainkan peran penting dalam memberikan layanan yang luar biasa dan membina hubungan jangka panjang. Pelanggan menghargai interaksi manusia yang ditandai dengan empati, mendengarkan secara aktif, dan perhatian yang dipersonalisasi. 
  • Pesatnya kemajuan teknologi menuntut individu untuk terus beradaptasi dan meningkatkan keterampilan sepanjang karirnya. Keterampilan lunak (soft skill) seperti kemampuan beradaptasi, ketahanan, dan pola pikir berkembang sangat penting untuk berhasil dalam lanskap yang terus berubah. 
  • Ketika AI semakin terintegrasi ke dalam berbagai domain, kekhawatiran mengenai etika, bias, dan akuntabilitas menjadi lebih jelas. Keterampilan lunak seperti penalaran etis, empati, dan penilaian moral sangat penting. Hal ini memastikan bahwa teknologi AI dikembangkan, diterapkan, dan diatur secara bertanggung jawab. 

6 Soft Skill yang Penting di Era AI

Sekarang, saatnya menyelami daftar soft skill yang harus Anda mulai latih. Kami telah meneliti, menganalisis, dan memilih 6 soft skill yang harus dimiliki yang akan membuat Anda tetap unggul di era AI. 

1. Mengembangkan Keterampilan Mendengarkan

Ada tiga pendekatan untuk mendengarkan. Yang pertama adalah “mendengarkan untuk menegaskan,” yang berarti memberi tahu seseorang apa yang tercetus dalam percakapan mereka. Biasanya, ini berarti merujuk pada sesuatu yang telah Anda pelajari, baca, atau temui. Jenis mendengarkan ini dapat dianalogikan dengan “menunggu untuk berbicara”, yang memungkinkan Anda mengonfirmasi apa yang telah Anda ketahui. 

Pendekatan kedua dalam mendengarkan adalah “mendengarkan untuk membela.” Di pengadilan, pengacara mendengarkan seperti ini. Ketika Anda mengambil posisi yang bertentangan dengan apa yang dikatakan atau ditawarkan, Anda mungkin membatasi pilihan Anda sambil menunggu pukulan balasan. Apakah Anda benar-benar memahami apa yang dikatakan? 

Pendekatan ketiga dalam mendengarkan adalah “mendengarkan untuk menemukan.” Istilah penemuan mengacu pada apa yang mungkin Anda pelajari, peroleh, atau temukan selama percakapan. Anda tidak dapat mengabaikan soft skill ini di era AI dan menguasai salah satu gaya mendengarkan ini dapat membantu Anda mengembangkan karier serta kehidupan sosial Anda. Jadi mulailah mempraktikkannya. 

2. Meningkatkan Keterampilan Presentasi

Pernahkah Anda melihat presentasi di panggung yang berisi lebih banyak kata-kata tidak bermakna seperti ums, uhs, dll. daripada yang Anda inginkan? Perhatian terhadap detail sangat penting dalam presentasi, yang berarti memilih kata-kata yang paling membantu Anda (dan menghilangkan kata-kata yang tidak membantu). Salah satu prinsip komunikasi yang penting: pesan yang paling sederhana adalah yang paling kuat. Kemampuan Anda untuk mengkomunikasikan ide-ide Anda akan mengajarkan orang lain bagaimana memperlakukan Anda, memberikan kompensasi kepada Anda, dan mengikuti arahan Anda. Menurut pepatah populer, “komunikasi” adalah soft skill terpenting yang harus dimiliki seorang pemimpin.

keterampilan lunak

3. Melatih Kecerdasan Emosional 

Dengan meningkatnya interaksi virtual dan layanan pelanggan yang didukung AI, kecerdasan emosional menjadi semakin penting untuk berhubungan dengan orang-orang dan memahami kebutuhan dan emosi mereka. Empati, mendengarkan secara aktif, dan komunikasi yang efektif sangat penting untuk membangun kepercayaan dan hubungan baik dalam interaksi yang dimediasi AI.

4. Menumbuhkan Penalaran Etis

Pengawasan manusia sangat penting untuk memitigasi potensi bias, mengatasi dilema etika, dan menegakkan standar etika bahkan dalam proses pengambilan keputusan yang didorong oleh AI. Ketika kecerdasan buatan menjadi lebih terintegrasi ke dalam berbagai aspek masyarakat, masalah etika menjadi lebih penting. Individu yang dapat mengatasi permasalahan etika, memprediksi konsekuensi yang tidak diinginkan, dan mendukung penggunaan AI yang bertanggung jawab sangatlah penting. Hal ini akan memastikan bahwa teknologi AI memberikan manfaat bagi masyarakat dan menimbulkan kerugian yang minimal.

5. Mempraktikkan Kolaborasi dalam Kehidupan Kerja

Soft skill sangat penting untuk menciptakan lingkungan kolaboratif di mana beragam perspektif dihargai dan tim dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Meskipun kecerdasan buatan dapat menyederhanakan proses dan mengotomatiskan tugas, kolaborasi yang efektif masih diperlukan untuk memanfaatkan beragam perspektif dan memanfaatkan kecerdasan kolektif. Individu yang dapat bekerja secara lancar dengan sistem AI dan secara efektif dengan kolega dari berbagai latar belakang akan membantu kesuksesan organisasi.

keterampilan lunak

6. Mengembangkan Ketahanan dan Kemampuan Beradaptasi

Ketangguhan adalah kemampuan untuk pulih dari situasi sulit. Untungnya, bagi kita semua yang berada di sisi lain pandemi ini, kita telah menemukan (dan menggunakan) ketahanan kita. Ingatlah masa-masa sulit yang telah Anda lalui, dan catatlah bagaimana Anda bisa bertahan. Meskipun masa lalu berfungsi sebagai pengingat, masa lalu tidak mendefinisikan kita. Kita semua memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan berubah. Bahkan ketika keadaan sulit, Anda menemukan cara untuk melewatinya. Anda bisa melakukannya lagi; beginilah cara kerja kemampuan beradaptasi dan ketahanan. 

Meskipun AI terus mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi, soft skill tetap penting untuk peran yang memerlukan kualitas yang berpusat pada manusia seperti kolaborasi, pengambilan keputusan, keterlibatan pelanggan, kemampuan beradaptasi, dan pengawasan etika. Individu dan organisasi dapat secara efektif menavigasi kompleksitas era digital dengan menggabungkan kemampuan AI dengan kekuatan soft skill manusia yang berbeda. Semoga artikel ini dapat meyakinkan Anda mengapa soft skill itu penting di era AI dan mengapa Anda harus menekuninya. Ingin terus memasukkan artikel berdampak seperti ini ke kotak masuk Anda? Kemudian berlangganan blog kami Sekarang. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Gambar Faguni

Faguni

Faguni adalah seorang penggila teknologi yang suka mengerjakan berbagai topik. Dia memiliki minat yang mendalam untuk bekerja dengan strategi pemasaran baru dan persona pembeli yang berbeda. Di waktu senggang dia suka bepergian dan menjelajahi orang baru.

Bagikan Kisah Ini