Kesehatan mental dan kerja jarak jauh mempunyai keterkaitan yang erat. Dengan munculnya kerja jarak jauh selama beberapa tahun terakhir, terutama selama masa lockdown akibat pandemi, hal ini memicu peningkatan minat terhadap penelitian ini. Saat bekerja jarak jauh menawarkan peluang dan fleksibilitas baru, hal ini juga dapat berkontribusi terhadap tantangan kesehatan mental seperti kesepian, stres, dan depresi. Terlepas dari apakah Anda bekerja jarak jauh, di tempat, atau dalam pekerjaan hybrid, memprioritaskan kesejahteraan mental Anda sangatlah penting. Dalam artikel ini, kami akan berbagi strategi efektif untuk mencapai keseimbangan harmonis antara kesehatan mental dan kerja jarak jauh.
🔗 Hubungan & Keseimbangan Antara Pekerjaan Jarak Jauh dan Kesehatan Mental
Di sebuah studi tahun 2022 terbaru oleh Owl Labs dan Global Workplace Analytics, ditemukan bahwa 62% pekerja merasa mereka menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan bekerja dari rumah. Dan, 52% akan dengan senang hati menerima potongan gaji yang kecil untuk mendapatkan kesempatan bekerja jarak jauh. Namun, kerja jarak jauh dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental seseorang. Sangat penting untuk memahami faktor-faktor kunci yang berkontribusi terhadap hubungan ini. Misalnya,
📌 Isolasi dan Kesepian: Bekerja dari jarak jauh dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan kesepian, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Tidak adanya interaksi tatap muka dengan rekan kerja dapat menyebabkan keterputusan dan isolasi sosial.
📌 Batasan Kehidupan Kerja: Mempertahankan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dapat menjadi tantangan ketika rumah Anda juga berfungsi sebagai tempat kerja Anda. Kaburnya batasan dapat mengakibatkan peningkatan stres dan penurunan kepuasan hidup secara keseluruhan.
📌 Stres dan Terlalu Banyak Pekerjaan: Pekerjaan jarak jauh terkadang dapat meningkatkan tingkat stres. Tidak adanya kantor fisik dapat mempersulit hal ini “jam keluar” dari pekerjaan, mengakibatkan kerja berlebihan dan kelelahan.
📌 Kurangnya Dukungan dan Pengawasan: Pekerja jarak jauh mungkin mengalami kurangnya dukungan langsung dari atasan dan rekan kerja, yang dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan berkurangnya kepuasan kerja.
Kesehatan Mental dan Kerja Jarak Jauh: 7 Strategi Menemukan Keseimbangan yang Tepat
Menjaga kesehatan mental tetap baik saat melakukan pekerjaan jarak jauh. Untuk melakukannya, Anda perlu mengetahui beberapa trik dan tip tentang bagaimana Anda dapat membuat keseimbangan sempurna antara keduanya. Oleh karena itu, saran berikut ada di bawah untuk Anda.
1. Utamakan Komunikasi & Koneksi
Saat bekerja dari jarak jauh, isolasi sosial dapat sangat memengaruhi kesejahteraan mental. Oleh karena itu, diperlukan langkah proaktif untuk menjaga koneksi dan menjaga kesehatan mental Anda. Untuk mengatasi dampak kesepian, tim jarak jauh dapat menggunakan strategi berikut:
✅ Jadwalkan check-in tim reguler dan konferensi video untuk koneksi berkelanjutan
✅ Tetap terhubung sepanjang hari dengan alat kolaborasi seperti Slack, Zoom, atau Microsoft Teams
✅ Kembangkan percakapan informal melalui aktivitas virtual, seperti obrolan sambil minum kopi atau happy hour virtual
✅ Membangun jaringan dengan berpartisipasi dalam forum online atau komunitas terkait industri
✅ Tunjukkan sikap mendengarkan secara aktif selama interaksi virtual, berikan perhatian, dan akui kontribusi orang lain
2. Pisahkan Waktu Kerja dan Pribadi
Bekerja jarak jauh dapat menjadi sumber stres utama, yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Bekerja berlebihan dan mengabaikan waktu pribadi dapat menyebabkan a rasa bersalah yang kompleks, saat Anda merasa bersalah karena beristirahat atau melakukan aktivitas perawatan diri, yang selanjutnya berdampak pada kesehatan mental Anda saat bekerja dari jarak jauh. Namun, Anda dapat memisahkan antara kehidupan kantor dan pribadi, sesuatu yang penting bagi pekerja jarak jauh seperti Anda.
✅ Tetapkan jam kerja yang tepat dan patuhi jam kerja tersebut, pastikan kesehatan mental dan kerja jarak jauh tidak menjadi kabur
✅ Ciptakan ruang kerja khusus yang terpisah dari ruang tamu Anda, pisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi secara fisik dan mental
✅ Diskusikan ketersediaan dan waktu respons dengan kolega dan klien, jelaskan kapan Anda sedang tidak bertugas
✅ Jangan memeriksa pesan terkait pekerjaan di luar jam kerja kecuali benar-benar mendesak.
✅ Komunikasikan kebutuhan keseimbangan kehidupan kerja Anda dengan tim dan supervisor Anda dan pertimbangkan untuk menyesuaikan jadwal Anda jika perlu
3. Jaga Stres Tetap Terkendali
Burnout dapat terjadi ketika karyawan mengaburkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, bekerja terlalu keras, dan mengabaikan waktu istirahat. Bahkan pekerja jarak jauh pun menghadapi risiko ini, karena mereka mungkin memiliki lebih sedikit koneksi dan merasa terisolasi, sehingga berpotensi terjerumus ke dalam kebiasaan yang tidak sehat.
Untuk mencegah kelelahan dan melindungi kesehatan mental serta pengalaman kerja jarak jauh, Anda dapat mengikuti tips kerja jarak jauh berikut
✅ Kenali tanda-tanda stres dalam tubuh dan pikiran Anda, seperti perubahan tidur, perubahan suasana hati, atau fluktuasi energi
✅ Tinjau tugas dan prioritas Anda secara teratur untuk mengendalikan stres. Tetapkan tujuan yang dapat dicapai
✅ Pulihkan tenaga dengan beristirahat sejenak untuk bernapas dalam-dalam, melakukan peregangan, atau berjalan-jalan sebentar
✅ Bicaralah dengan manajer atau tim Anda tentang beban kerja dan tantangan Anda. Carilah dukungan bila diperlukan
✅ Gabungkan aktivitas pengurang stres ke dalam rutinitas harian Anda, seperti meditasi, yoga, atau membuat jurnal
4. Membantu Menumbuhkan Suasana Kerja yang Positif
Membangun lingkungan kerja yang suportif dan inklusif dimulai dari diri Anda sendiri. Dengan meningkatkan empati, rasa hormat, dan pengertian di antara kolega Anda, Anda dapat menciptakan ruang yang memupuk kesehatan mental dan kerja jarak jauh. Misalnya, Anda dapat:
✅ Promosikan keterbukaan dan jujur komunikasi dalam diskusi tim, berbagi ide, dan memberikan umpan balik yang konstruktif
✅ Menumbuhkan kolaborasi dan kerja tim dengan menawarkan bantuan dan mencari peluang untuk bekerja sama dalam proyek
✅ Bagikan pengetahuan dan keahlian Anda melalui presentasi, percakapan, atau mentoring
✅ Kembangkan budaya belajar berkelanjutan, berbagi sumber daya, dan mendorong pertumbuhan profesional
✅ Tetap terlibat dengan pembaruan perusahaan dan selaraskan upaya Anda dengan visi dan misi organisasi
5. Jadikan Perawatan Diri Sebagai Latihan Sehari-hari
Kesehatan mental dan kerja jarak jauh sama-sama mendapat manfaat dari perawatan diri. Ini tentang mengutamakan diri sendiri dan menjadikan kesejahteraan sebagai kebiasaan sehari-hari. Tapi ini juga tentang menyebarkan berita dan menyemangati orang lain. Inilah cara menjadikan perawatan diri sebagai prioritas.
✅ Jadikan perawatan diri sebagai bagian rutin harian Anda yang tidak dapat dinegosiasikan
✅ Luangkan waktu untuk aktivitas yang menyehatkan tubuh, pikiran, dan jiwa Anda—baik itu olahraga, membaca, meditasi, atau hobi yang Anda sukai
✅ Prioritaskan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam untuk menunjang kesejahteraan Anda secara keseluruhan
✅ Lakukan latihan fisik secara teratur yang dapat meningkatkan suasana hati Anda, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan
✅ Batasi paparan berita negatif dan media sosial untuk mengurangi stres dan kecemasan
6. Raih Peluang Pertumbuhan Pribadi & Profesional
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda tidak hanya meningkatkan kepuasan kerja tetapi juga meningkatkan kesehatan mental Anda, terutama dalam konteks kerja jarak jauh. Fleksibilitas dan sumber daya online yang tersedia menjadikan pengembangan diri lebih mudah dari sebelumnya. Berikut tips meningkatkan kesehatan mental dan keterampilan melalui pembelajaran berkelanjutan.
✅ Jelajahi kursus online, webinar, dan lokakarya untuk memperluas pengetahuan Anda dan mendapatkan keterampilan baru di bidang atau minat Anda.
✅ Carilah umpan balik dari mentor, supervisor, atau kolega untuk mengidentifikasi kekuatan Anda dan area yang perlu ditingkatkan.
✅ Ikuti proyek lintas fungsi untuk memperluas keahlian Anda dan mendapatkan paparan ke berbagai aspek organisasi Anda.
✅ Buat rencana pengembangan pribadi yang menguraikan tujuan, langkah, dan jadwal pencapaian.
✅ Tinjau dan sesuaikan rencana Anda secara teratur untuk melacak kemajuan dan menetapkan tujuan baru.
7. Kendalikan Keseimbangan Kehidupan Kerja Anda
Anda sudah tahu bahwa kesehatan mental dan kerja jarak jauh saling berkaitan. Pekerjaan jarak jauh memberi Anda lebih banyak kendali atas waktu Anda, namun bisa menjadi kacau jika tidak dikelola dengan baik. Berikut beberapa langkah sederhana untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat:
✅ Tetapkan jam kerja yang jelas untuk menciptakan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi
✅ Tentukan ruang kerja rumah yang terpisah jika memungkinkan
✅ Prioritaskan tugas agar tidak membebani diri sendiri
✅ Beristirahatlah secara teratur untuk mencegah kelelahan
✅ Kelola waktu secara efektif dengan alat atau jadwal
Kesehatan Mental dan Kerja Jarak Jauh: Keputusan Akhir
Keputusan akhir tentang kesehatan mental dan kerja jarak jauh bernuansa. Pekerjaan jarak jauh menawarkan peluang dan tantangan, dan dampaknya terhadap kesehatan mental bervariasi dari orang ke orang. Kuncinya terletak pada sikap proaktif, beradaptasi, dan menemukan strategi terbaik untuk Anda. Seiring kita melangkah maju, ingatlah bahwa kesehatan mental harus tetap menjadi prioritas utama, baik di kantor maupun di rumah.
Kami berharap strategi yang disebutkan di atas akan membantu Anda mendapatkan keseimbangan sempurna antara kerja jarak jauh dan kesehatan mental. Jika Anda merasa blog ini bermanfaat, bagikan pendapat Anda dengan kami komunitas Facebook. Kamu bisa berlangganan blog kami untuk tutorial, panduan, pengetahuan, tips, dan pembaruan perekrutan terbaru yang berharga.