Pada suatu pagi yang cerah di bulan Januari, seorang HR startup, Sazia, melihat dua resume. Salah satunya berasal dari kandidat non-tradisional. Ia berhenti sejenak, lalu teringat bahwa perusahaan dengan keragaman gender dan etnis yang tinggi memiliki peluang 39 persen lebih besar untuk mengungguli secara finansial, menurut McKinsey dan perekrutan yang inklusif dapat meningkatkan pendapatan per karyawan hingga 30 persen, menurut statistik keberagaman di tempat kerja.
Terinspirasi, dia mengundang kandidat untuk diwawancarai, membuka inovasi dan pertumbuhan. Siap untuk "klik undang"momen ini? Temukan apa yang perlu Anda ketahui dan tak boleh diabaikan untuk menguasai perekrutan yang beragam di tahun 2025 dan membuat keputusan yang mengubah permainan dengan percaya diri.
Apa itu Perekrutan Berkeanekaragaman?
Perekrutan berbasis keberagaman melibatkan perekrutan orang-orang dari beragam latar belakang ke dalam tim Anda secara adil dan inklusif. Perekrutan berbasis keberagaman berfokus pada perekrutan individu berdasarkan keterampilan dan potensi mereka, sekaligus memastikan bahwa faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, usia, kemampuan, orientasi seksual, agama, dan bahkan cara berpikir seseorang (neurodiversitas) tidak menjadi hambatan.
Sasarannya adalah untuk menciptakan tempat kerja di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai, tidak peduli siapa mereka atau dari mana mereka berasal.
Namun, penting untuk dipahami bahwa perekrutan yang beragam bukan tentang memenuhi "kuota" atau memenuhi persyaratan. Itulah yang disebut tokenisme, dan hal ini sering kali membuat orang merasa bahwa mereka dipekerjakan hanya untuk terlihat beragam, bukan karena nilai mereka.
Perekrutan yang inklusif berarti membangun sistem yang adil, menghilangkan bias dalam iklan lowongan kerja dan wawancara, serta menciptakan ruang bagi beragam suara untuk didengar dan berkembang. Intinya adalah memilih individu terbaik sekaligus memberi semua orang kesempatan yang sama untuk bersinar.
Mengapa Perekrutan Berbasis Keberagaman Penting di Tahun 2025
Pada tahun 2025, perekrutan berbasis keberagaman menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dunia kerja berubah dengan cepat. Generasi Z, yang muda, beragam, dan sadar sosial, menjadi bagian penting dari angkatan kerja. Mereka sangat peduli dengan keadilan, inklusi, dan bekerja untuk perusahaan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Pada saat yang sama, semakin banyak bisnis dan tim yang perekrutan jarak jauh atau dalam pengaturan hibrida. Hal ini membuka peluang untuk merekrut orang dari berbagai lokasi dan latar belakang. Perusahaan juga menghadapi tekanan yang lebih besar untuk bertindak secara bertanggung jawab, bukan hanya untuk menghasilkan uang, tetapi juga untuk mendukung tujuan sosial dan lingkungan (ini disebut ESG: Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola).
Tim yang beragam bukan hanya hal yang tepat, tetapi juga cerdas untuk bisnis. Berikut alasannya:
- Perusahaan dengan keragaman gender dan etnis yang tinggi adalah 39% lebih mungkin untuk mengungguli secara finansial (McKinsey).
- Tempat kerja yang inklusif dapat meningkatkan pendapatan per karyawan hingga 30%.
- Tim dengan perspektif yang bervariasi adalah lebih kreatif dan lebih baik dalam memecahkan masalah.
Selain itu, banyak pencari kerja kini mencermati nilai-nilai perusahaan. Mereka ingin merasa aman, dihormati, dan didukung. Jika tempat kerja Anda tidak inklusif, talenta terbaik mungkin akan mencari pekerjaan lain.
Singkatnya, perekrutan yang berbasis pada keberagaman membantu Anda tumbuh, tetap kompetitif, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi tim dan bisnis Anda.
Tren Utama yang Membentuk Perekrutan Berbasis Keberagaman Tahun Ini
Seiring perkembangan dunia kerja, beberapa tren baru membentuk cara perusahaan merekrut tim yang beragam dan inklusif. Berikut beberapa tren penting yang perlu diketahui tahun ini:
🤖 Menggunakan AI untuk Mengurangi Bias Perekrutan
Kini, semakin banyak perusahaan yang menggunakan perangkat pintar dan AI (Kecerdasan Buatan) untuk membuat proses rekrutmen lebih adil. Perangkat ini membantu mengurangi bias rekrutmen dari resume dan wawancara, sehingga orang dinilai berdasarkan keahlian mereka, bukan nama, foto, atau latar belakang mereka.
🤝 Manfaat Inklusif Semakin Berkembang
Tempat kerja menawarkan tunjangan yang lebih baik dan lebih inklusif. Ini mencakup hal-hal seperti evaluasi netral gender, cuti orang tua untuk semua orang tua, dan opsi bagi karyawan untuk berbagi kata ganti mereka. Perubahan ini membantu orang merasa lebih dihormati dan didukung di tempat kerja.
📚 Fokus pada Pelatihan dan Pertumbuhan DEI
DEI adalah singkatan dari Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi. Semakin banyak perusahaan yang melatih tim mereka tentang topik-topik ini untuk membangun kesadaran, mengurangi bias, dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah. Beberapa perusahaan juga menawarkan program pengembangan karier bagi kelompok yang kurang terwakili.
⚖️ Aturan dan Harapan Global Baru
Pemerintah dan organisasi di seluruh dunia sedang menyusun aturan baru seputar perekrutan yang adil dan pelaporan keberagaman. Perusahaan kini memiliki tanggung jawab lebih besar untuk menunjukkan kemajuan nyata, bukan sekadar omong kosong.
Tren ini menunjukkan bahwa perekrutan berdasarkan keberagaman bukan sekadar hal yang baik, tetapi suatu keharusan di dunia saat ini.
8 Strategi Rekrutmen Keberagaman yang Efektif
Perekrutan yang lebih inklusif tidak terjadi secara kebetulan. Dibutuhkan perangkat dan langkah yang tepat. Berikut delapan strategi sederhana dan terbukti untuk membantu Anda membangun tim yang beragam dan ramah.
1. Penyaringan Resume Bebas Bias dengan AI
Metode ini menggunakan perangkat kecerdasan buatan (AI) untuk memindai dan mengurutkan resume secara adil, dengan fokus pada keahlian, pengalaman, dan kualifikasi. Manusia dapat memiliki bias bawah sadar, meskipun mereka tidak sengaja. AI dapat membantu menyeimbangkan persaingan dengan menerapkan kriteria yang sama pada setiap resume, sehingga prosesnya lebih konsisten dan inklusif.
Tip: Gunakan alat seperti Parser resume bertenaga AI dari easy.jobs untuk menyaring lamaran dengan cepat dan adil, mengurangi kemungkinan bias dalam keputusan awal.
2. Panel Perekrutan yang Beragam
Ciptakan panel wawancara yang terdiri dari orang-orang dari berbagai latar belakang, gender, ras, peran, dan departemen. Hal ini menghadirkan beragam perspektif dalam proses perekrutan dan membuat kandidat merasa lebih diterima dan terwakili.
Tip: Rotasikan anggota panel untuk menghindari pemikiran kelompok dan memastikan keadilan.
3. Deskripsi Pekerjaan yang Inklusif
Tulis iklan lowongan kerja menggunakan bahasa yang netral dan ramah dengan Deskripsi Pekerjaan yang Inklusif. Hindari kata-kata seperti "ninja" atau "rockstar" yang mungkin membuat sebagian orang tidak tertarik. Bahasa yang inklusif menarik lebih banyak pelamar dan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan rasa memiliki sejak awal.
Tip: Gunakan alat seperti Penulis Deskripsi Pekerjaan AI dari easy.jobs untuk memindai dan meningkatkan deskripsi pekerjaan Anda.
4. Kemitraan Universitas & Komunitas
Bermitralah dengan perguruan tinggi, pusat pelatihan, dan kelompok masyarakat lokal yang melayani kelompok yang kurang terwakili. Ini akan memperluas jangkauan talenta Anda dan membantu Anda menjangkau orang-orang yang mungkin tidak melihat lowongan pekerjaan Anda di platform tradisional.
Tip: Bangun hubungan jangka panjang dengan sekolah dan tawarkan magang, ceramah karier, atau bimbingan.
5. Wawancara Perilaku Terstruktur
Ajukan pertanyaan yang sama kepada semua kandidat berdasarkan situasi pekerjaan nyata dan beri mereka skor menggunakan kriteria yang sama. Hal ini membuat wawancara lebih konsisten dan adil. Hal ini juga membantu menghindari keputusan berdasarkan intuisi, yang dapat bias.
Tip: Gunakan metode STAR (Situasi, Tugas, Tindakan, Hasil) untuk memandu pertanyaan Anda dan mengevaluasi respons.
6. Program DEI Rujukan Karyawan
Dorong karyawan untuk merekomendasikan talenta yang beragam dan berikan penghargaan atas hal tersebut. Orang cenderung merekomendasikan kandidat yang serupa dengan mereka. Dengan menetapkan tujuan DEI, Anda dapat membantu memperluas jangkauan rekomendasi.
Tip: Tetapkan tujuan keberagaman untuk program rujukan Anda dan promosikan secara internal.
7. Employer Branding yang Inklusif
Tunjukkan komitmen Anda terhadap keberagaman di situs web, media sosial, dan halaman lowongan kerja Anda. Soroti kisah tim yang beragam dan upaya inklusivitas. Kandidat ingin tahu apakah mereka cocok di tempat kerja Anda. Merek Anda harus mencerminkan nilai-nilai Anda.
Tip: Bagikan testimoni karyawan, rayakan acara budaya, dan gunakan foto tim asli, bukan gambar stok.
8. Pelacakan DEI Berbasis Data
Gunakan data untuk melacak keragaman pelamar, wawancara, dan rekrutan Anda. Carilah pola dan kesenjangannya. Anda tidak dapat meningkatkan apa yang tidak Anda ukur. Pelacakan membantu Anda menetapkan tujuan dan menyesuaikan strategi.
Tip: Gunakan alat yang menawarkan pelacakan DEI, atau ATS Anda sering kali memiliki fitur pelaporan DEI bawaan atau Anda dapat mengajukan permintaan fitur kepada pengembang ATS Anda, seperti yang dapat Anda lakukan di Paket Enterprise easy.jobs.
Strategi-strategi ini bukan sekadar kotak centang, melainkan fondasi untuk lingkungan kerja yang lebih kuat dan adil. Mulailah dengan satu atau dua, lalu kembangkan dari sana.
Memecahkan Masalah Umum
Bahkan dengan niat terbaik, perekrutan berbasis keragaman dapat menimbulkan beberapa tantangan umum. Berikut beberapa tantangan yang paling sering dihadapi dan cara sederhana untuk mengatasinya:
1. Bias Bawah Sadar Masih Ada
Terkadang, bias dapat kembali menyusup ke dalam wawancara atau keputusan, meskipun Anda telah berusaha menghilangkannya. Solusinya? Latih tim perekrutan secara teratur dan gunakan wawancara terstruktur dengan panduan penilaian yang jelas agar semuanya tetap adil.
2. Kurangnya Kandidat yang Beragam
Jika Anda selalu melihat jenis pelamar yang sama, mungkin sudah saatnya memperluas jangkauan Anda. Cobalah situs lowongan kerja baru, bermitra dengan kelompok komunitas, atau hadiri acara yang menarik lebih banyak talenta dari berbagai latar belakang.
3. Para Pemimpin Belum Sepenuhnya Mendukung
Jika kepemimpinan tidak mendukung DEI, kemajuan dapat terhambat. Mulailah dengan data yang menunjukkan bagaimana keberagaman meningkatkan hasil bisnis dan soroti apa yang dilakukan pesaing.
4. Rasanya Seperti Upaya Sekali Saja
Perekrutan yang beragam bukan sekadar proyek, melainkan pola pikir jangka panjang. Terus pantau kemajuan, mintalah umpan balik, dan jadikan perbaikan sebagai bagian dari proses perekrutan rutin Anda.
Perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat menghasilkan hasil besar seiring berjalannya waktu.
Membangun Corong Menuju Solusi Perekrutan Kami
Menciptakan keragaman yang sesungguhnya corong perekrutan Proses perekrutan membutuhkan lebih dari sekadar niat baik, tetapi juga membutuhkan alat dan sistem yang tepat untuk mendukung setiap langkah. Di sinilah platform rekrutmen cerdas seperti pekerjaan mudah dapat membuat perbedaan besar.
Banyak tim kesulitan dengan tahapan perekrutan yang tersebar, proses wawancara yang tidak jelas, atau kesulitan melacak kemajuan. Platform rekrutmen membantu mengatasi hal ini dengan fitur-fitur seperti alur kerja khusus, di mana Anda dapat membangun dan mengelola alur perekrutan Anda sendiri, langkah demi langkah, dari lamaran hingga penawaran. Ini menjaga proses Anda tetap konsisten dan adil bagi setiap kandidat.
Sebuah modern Sistem Pelacakan Pelamar (ATS) juga memudahkan penggunaan wawancara terstruktur, melacak data keberagaman, dan berkolaborasi dengan tim Anda, semuanya di satu tempat.
Dan jika menyangkut pencitraan perusahaan, platform ATS memungkinkan Anda membuat halaman karier yang menarik yang mencerminkan komitmen perusahaan Anda terhadap inklusi, membantu Anda menarik bakat yang tepat sejak awal.
Dengan alat yang mudah digunakan yang mendukung tujuan DEI Anda, Anda dapat membangun saluran perekrutan yang lebih cerdas dan inklusif tanpa menambahkan pekerjaan ekstra.
Daftar Periksa Langkah demi Langkah: Luncurkan Perekrutan Berbasis Keberagaman di Tahun 2025
Memulai perjalanan perekrutan berbasis keberagaman Anda mungkin terasa berat, tetapi tidak harus demikian. Berikut adalah rencana 4 langkah sederhana untuk membantu Anda memulai dengan tepat di tahun 2025.
Langkah 1: Diagnosis & Rencanakan
Mulailah dengan meninjau proses perekrutan Anda saat ini. Di mana letak kesenjangannya? Apakah ada kelompok tertentu yang kurang terwakili? Inilah saatnya untuk mengaudit apa yang berhasil dan apa yang tidak. Kemudian, tetapkan tujuan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) yang jelas.
Misalnya, bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan gender dalam peran teknologi atau meningkatkan representasi dari berbagai komunitas.
Langkah 2: Sumber Inklusif
Untuk menemukan kandidat yang lebih beragam, Anda perlu memperluas area pencarian Anda. Gunakan beragam situs lowongan kerja, bermitra dengan organisasi komunitas lokal, dan terhubung dengan perguruan tinggi yang melayani kelompok yang kurang terwakili. Semakin inklusif sumber daya Anda, semakin inklusif pula jalur karier Anda.
Langkah 3: Lakukan Penyaringan & Wawancara Secara Adil
Ciptakan proses wawancara yang adil dengan mengajukan pertanyaan terstruktur yang sama kepada setiap kandidat dan melatih pewawancara untuk mengurangi bias. Gunakan panel wawancara yang beragam jika memungkinkan untuk menghadirkan beragam perspektif.
Langkah 4: Ukur, Tingkatkan & Tanamkan
Terakhir, pantau kemajuan Anda. Lihat data Anda, siapa yang melamar, siapa yang diwawancarai, dan siapa yang direkrut. Gunakan informasi ini untuk meningkatkan proses Anda seiring waktu dan menjadikan perekrutan berbasis keberagaman sebagai bagian dari strategi jangka panjang Anda.
Membuka Pertumbuhan Inklusif: Bangun Strategi Perekrutan yang Lebih Cerdas dan Adil untuk Tahun 2025
Ingat cerita di awal blog ini ketika Sarah berhenti sejenak, melihat resume non-tradisional, dan memutuskan untuk memberi kandidat itu kesempatan? Satu keputusan kecil itu menghasilkan sesuatu yang lebih besar: tim yang lebih inklusif, ide-ide segar, dan hasil yang lebih baik.
Sekarang giliran Anda. Perekrutan yang beragam bukan sekadar tren, melainkan peluang untuk membangun tempat kerja yang lebih baik bagi semua orang. Ketika Anda memberi ruang bagi beragam suara, Anda membuka pintu menuju kreativitas, pertumbuhan, dan kesuksesan yang langgeng. Bahkan langkah kecil seperti menulis lowongan kerja yang lebih inklusif atau memikirkan kembali proses wawancara Anda dapat membuat perbedaan besar.
Inilah saatnya Anda bertindak. Memimpin dengan penuh tekad. Membangun strategi perekrutan yang mencerminkan masa depan dunia kerja, dan menyambut siapa pun yang layak bergabung dalam tim Anda.
Jika Anda merasa artikel ini berharga dan ingin mendapatkan lebih banyak wawasan tentang topik seperti ini, pastikan untuk berlangganan blog kamiUntuk diskusi, tips, dan jaringan secara langsung, bergabunglah dengan kami Komunitas Facebook dan terhubung dengan sesama profesional SDM dan pemimpin bisnis.